
" Saya orang yang sulit untuk jatuh cinta. Mungkin saya orang yang dingin, keras, kaku, dan payah.
Tidak atraktif dan tidak bersinar, tetapi saya memang tidak mudah untuk jatuh cinta.
Saya pernah jatuh cinta pada seseorang, dan membutuhkan waktu lama untuk meyakini diri saya bahwa saya bukanlah yang dia cintai, dia cukup memberikan kasih sayang karena rasa sayang itu universal. Itu kata dia, menurut bahasa tubuh dia yang saya tangkap dan menurut percakapan-percakapan panjang saya tutup rapat. Menjadi skeptis, saya.
Saya menyukai pria yang idealis. Yang percaya akan kemampuan dirinya sendiri, yang membuat dia berbeda dan berdiri tegak di antara ilalang yang merunduk. Yang membuat sinar temaram teduh di antara sengat sinar matahari yang ada.
Saya menghargai orang-orang yang eclectic. Yang mempunyai cara tersendiri untuk menyampaikan pesannya. Pada tujuannya, pesan tersebut mengarah pada satu titik.
Dan saya, saksi akan semua lingkungan yang bergerak bebas entah kemana kemari. Ketika saya berjalan, orang tidak perlu tahu akan kemana saya berisitirahat.
Dan ketika orang bertanya, saya akan menjawab dengan sepenuh hati walau susah bagi mereka untuk memahami jawaban dari pertanyaan yang mereka ajukan semula.
Terkadang saya sendiri kurang bisa mengerti apa yang saya tahu.
Yang saya tahu berubah menjadi ke 'sok' tahu- an, saya melihat dunia fana dan memberontak untuk hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang saya inginkan, atau sesuatu yang menyimpang dari nalar saya. Saya menjadi saya, yang saya banggakan-yang saya benci.
Perempuan menjadi lemah karena lelaki. Cinta menjadi kunci permasalahan. Sesuatu yang sesungguhnya simple menjadi akar rumitnya keadaan.
Perempuan menangis karena hatinya pilu, perempuan menangis karena ia yang dipilih. Memilih adalah tabu, memilah adalah jalan yang di anggukan.
Dulu, saya heran mengapa semua perempuan menangis karena cinta. Saya tertawa, menganggap mereka cengeng dan saya tegar. Ternyata, saya adalah mereka, saya adalah bagian dari mereka. Saya menangis, pernah. Menangis karena permainan hati--yang dulu saya hindari.
Menjadi pribadi yang sama, selaut, searung, sekolam biru yang di saksikan setetes bias.
Dulang, saya berkaca apakah saya lebih dari mereka yang ia tunjuk. Sisi, saya punya banyak sisi yang ia bisa lihat selain dengan kedua matanya. Lunak, saya menjadi tunduk kepada ia. Menjadi saya perlahan menjadi milikmu.
Akankah saya berubah demi sepotong asa?
Karena kamu cantik. "
sumpah, gue lupa kalau gue pernah nulis beginian di folder document gue, taun lalu. Biasa, sering bgt nulis beginian terus dibiarin sampai berdebu,terus ada masa nya gw bakal ngetawain tulisan kayak begini. Di bawa enjoy ajalah, krik krik-- fase hidup kan menarik.
Waktu itu gue lagi jatuh hati tapi takut untuk jatuh cinta yang pada akhirnya ujungnya bisa di tebak : jatuh sakit.
nna.
ps: ya ya ya suka sm seseorang itu bisa mengubah diri sendiri, walau bilang "u will never find another me" dan kalimat tsb bisa mengandung 2 makna berbeda.
tssahhh beratts :p btw, pic saya yg d atas uhuy bgt ya -,-"
Labels: moi